Yaman – Pemerintah Sana’a hari Rabu (30/4) menegaskan bahwa “musuh Inggris harus mempertimbangkan konsekuensi dari keterlibatannya,” memperingatkan dampak partisipasi London dalam serangan AS terhadap Yaman. Pernyataan ini muncul setelah Inggris mengumumkan serangan udara bersama dengan Washington di selatan ibu kota Sana’a.
Dalam pernyataan resmi, pemerintah Sana’a menyebut serangan militer ini sebagai “bagian dari upaya terus-menerus oleh musuh Amerika dan Inggris untuk mendukung musuh Israel,” dengan mencoba menghentikan dukungan Yaman bagi Palestina agar Israel leluasa melanjutkan pembantaian di Gaza.
Pernyataan itu menekankan bahwa Sana’a “akan melawan dengan segala kemampuan tiga poros kejahatan: Amerika, Inggris, dan Israel, serta siapa pun yang bersekutu dengan mereka,” seraya menegaskan bahwa tantangan tidak akan melemahkan posisi Yaman dalam membela isu-isu umat Islam, terutama Palestina.
Militer Inggris Klaim Serang Fasilitas Militer di Selatan Sana’a
Sementara itu, militer Inggris mengumumkan bahwa mereka melancarkan serangan udara bersama AS di Yaman, menargetkan apa yang mereka sebut “fasilitas militer yang digunakan untuk memproduksi drone serang.” Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa serangan dilakukan pada malam hari menggunakan pesawat tempur Typhoon RAF, dan lokasinya sekitar 25 km di selatan Sana’a.