INTERNASIONAL

Amerika Serikat Sanksi Jaringan Pendanaan Hizbullah Terkait Iran

Washington – Kantor Pengendalian Aset Asing (OFAC) AS menjatuhkan sanksi terhadap lima individu dan tiga perusahaan Lebanon yang diduga mendanai Hezbollah melalui jaringan bisnis ilegal. Kelompok ini disebut bekerja sama dengan Korps Quds IRGC Iran dalam penyelundupan minyak dan skema pencucian uang untuk mendukung operasi teroris.

Yang disanksi termasuk Rasyid Qasim Al-Bazzal yang memimpin perusahaan shell seperti Kelompok Talaqi, serta Muhsin Murtada, janda mantan anggota Hezbollah yang mengontrol beberapa bisnis pendanaan. Perusahaan seperti Alumix dan Securoll Glass Curtain Walls digunakan sebagai kedok untuk mengalirkan dana jutaan dolar.

Sanksi ini berdasarkan Perintah Eksekutif 13224 yang membekukan semua aset mereka di AS dan melarang transaksi dengan warga AS. OFAC menegaskan langkah ini untuk mengganggu aliran dana ilegal ke Hezbollah setelah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Analis menyebut sanksi ini sebagai upaya AS untuk memutus mata rantai pendanaan Hezbollah yang selama ini mengandalkan bisnis ilegal dan jaringan keluarga. Target utamanya adalah melemahkan kemampuan finansial kelompok tersebut yang didukung Iran.

Pemerintah AS terus memperketat pengawasan terhadap jaringan pendanaan terorisme global. Sanksi terbaru ini sekaligus menjadi peringatan bagi negara dan entitas bisnis yang masih berurusan dengan Hezbollah dan kelompok teroris terkait Iran lainnya

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.