INTERNASIONAL

Banyak Korban di Brigade Golani Picu Israel Evaluasi Kembali Mobilisasi Militer Cadangan

Gaza – Institut Keamanan Nasional Israel pada hari Rabu (30/04/2025), merilis sebuah laporan yang mengungkap besarnya kerugian yang diderita oleh militer Israel selama perang di Gaza yang dimulai sejak 7 Oktober 2023.

Menurut laporan tersebut, Brigade Golani, salah satu unit elit dalam tentara Israel, mencatat jumlah korban tewas tertinggi, yaitu 109 prajurit tewas.

Disebutkan bahwa 73 personel dari Brigade Golani tewas pada hari pertama perang, 7 Oktober 2023. Saat itu, batalion 13 dan 51 dari brigade tersebut tengah bertugas di Gaza ketika serangan dimulai.

Data juga menunjukkan bahwa dua pertiga dari seluruh tentara Israel yang tewas berasal dari pasukan reguler, sementara sisanya merupakan tentara cadangan.

Berikut rincian kerugian besar yang dialami unit-unit lain dalam militer Israel:

-Brigade Givati: 68 prajurit tewas.

-Brigade Nahal: 63 prajurit tewas.

-Brigade Lintas Udara (Paratrooper): 46 prajurit tewas.

-Unit Komando Khusus: 43 prajurit tewas.

-Brigade Lapis Baja ke-7: 29 prajurit tewas, 19 di antaranya gugur pada hari pertama perang di mana sebagian besar berasal dari Batalion 77 yang bertugas mengepung Gaza.

-Brigade cadangan 261: 22 prajurit tewas, 19 di antaranya dalam satu insiden.

-Brigade cadangan 551: 20 prajurit tewas.

Angka-angka ini memperlihatkan besarnya kerugian yang dialami Brigade Golani, yang dikenal sebagai salah satu unit elit paling terkenal di tentara Israel dan kerap dipromosikan sebagai garda terdepan dalam operasi tempur dan kepemimpinan.

Militer Israel dalam pembaruan terakhir di situs resminya mengumumkan bahwa jumlah total korban tewas sejak 7 Oktober 2023 hingga kini, selama invasi darat ke Gaza dan Lebanon, telah mencapai 850 personel yang terdiri dari perwira dan prajurit.

Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa aparat keamanan sedang mempertimbangkan perluasan operasi darat di Gaza, serta mempersiapkan kemungkinan digelarnya mobilisasi besar-besaran untuk pasukan cadangan.

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, pada Selasa (29/04/2025), melaporkan bahwa Israel telah membunuh lebih 52.365 penduduk Palestina sejak awal perang genosida pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 52.365 jiwa dan melukai 117.905 orang lainnya.

Meskipun banyak negara di dunia mengecam keras tindakan Israel, hingga kini belum ada langkah tegas untuk menghentikan kekejaman tersebut.

Israel saat ini sedang diselidiki atas dugaan kejahatan genosida oleh Mahkamah Internasional (ICJ), sementara beberapa pemimpinnya, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah menjadi buronan resmi oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Sayangnya, genosida ini sebagian besar didukung dan dibiayai oleh Amerika Serikat serta beberapa negara Barat lainnya.

Source: RT Arabic

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.