Gaza – Blokade bantuan Israel dan serangan selama lebih dari 18 bulan telah mendorong anak-anak di Gaza ke ambang kehancuran, kata badan anak-anak PBB, UNICEF, pada Jumat (15/3). Anak-anak di wilayah tersebut menghadapi “risiko kelaparan, penyakit, dan kematian yang semakin meningkat.”
Anak-anak di Gaza tidak hanya menghadapi pemboman terus-menerus, tetapi juga kehilangan akses terhadap barang-barang pokok, layanan dasar, dan perawatan penyelamatan nyawa, ujar Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell dalam sebuah pernyataan.
“Setiap hari blokade bantuan berlanjut, mereka semakin terancam kelaparan, sakit, dan kematian—tidak ada alasan yang bisa membenarkan ini,” tegas Russell. “Laut yang biasa mereka gunakan untuk memancing dibatasi. Toko roti tutup, produksi air menurun, dan rak-rak pasar hampir kosong.”
Dalam sebulan terakhir, keluarga terpaksa memilih antara mandi, membersihkan diri, atau memasak karena akses air semakin buruk. Russell juga memperingatkan bahwa vaksin hampir habis dan penyakit menyebar dengan cepat.
“Kasus malnutrisi juga meningkat,” tambahnya, mencatat lebih dari 9.000 anak telah dirawat karena gizi buruk akut sejak awal tahun. Sejak 2 Maret, Israel menutup pintu masuk utama Gaza, menghentikan aliran makanan, bantuan medis, dan pasokan kemanusiaan lainnya. Blokade ini menyebabkan penurunan kondisi hidup yang parah dan belum pernah terjadi sebelumnya, dengan organisasi HAM menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang terhadap warga Palestina.
Israel juga melanjutkan genosida di Gaza pada 18 Maret setelah melanggar kesepakatan gencatan senjata Januari lalu, menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina dan melukai 5.700 lainnya—sebagian besar anak-anak dan perempuan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Program Pangan Dunia PBB (WFP) minggu lalu menyatakan pasokan makanannya “nyaris habis” akibat pengepungan, memperingatkan bahwa dapur umum yang menjadi tumpuan ribuan warga Palestina terpaksa berhenti beroperasi. Menurut Sistem Klasifikasi Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), ratusan ribu warga Palestina dari segala usia mengalami kerawanan pangan tingkat tinggi di Gaza.