Pakistan – Menteri Pertahanan Pakistan menyatakan kesiapan negaranya untuk mengakhiri konflik dengan India. Syarat utamanya adalah India harus terlebih dahulu menghentikan semua operasi militernya. Pernyataan ini muncul di tengah memanasnya ketegangan bilateral yang sudah berlangsung puluhan tahun, khususnya di wilayah sengketa Kashmir yang menjadi sumber perselisihan utama.
Konflik berkepanjangan antara kedua negara seringkali memicu insiden di sepanjang Line of Control (LoC) yang memisahkan wilayah Kashmir. Kedua pihak rutin saling menuduh melakukan pelanggaran gencatan senjata. Pernyataan terbaru dari Pakistan ini dianggap sebagai upaya meredakan ketegangan, meskipun tingkat kepercayaan antara kedua negara masih sangat rendah setelah berbagai konflik sebelumnya.
Hingga saat ini, pemerintah India belum memberikan tanggapan resmi terhadap pernyataan tersebut. Selama ini India selalu bersikukuh bahwa operasi militernya bersifat defensif semata, ditujukan untuk mencegah infiltrasi kelompok bersenjata yang diduga berasal dari wilayah Pakistan. Respons India dalam waktu dekat akan menjadi penentu apakah konflik ini akan mereda atau justru semakin meningkat.
Jika India memberikan respons positif, langkah ini berpotensi membuka jalan bagi proses perdamaian yang lebih substansial. Namun mengingat kompleksitas hubungan kedua negara yang penuh dengan saling curiga, proses menuju perdamaian tidak akan berjalan mudah. Diperlukan komitmen kuat dari kedua belah pihak serta pendekatan bertahap untuk membangun kepercayaan yang selama ini hilang.
Komunitas internasional terus mengawasi perkembangan situasi dengan harapan terjadi de-eskalasi. Berbagai negara mungkin akan menawarkan mediasi atau mendorong dialog bilateral untuk mencegah eskalasi konflik. Masa depan stabilitas kawasan sangat tergantung pada kebijakan yang akan diambil oleh kedua negara dalam merespons situasi terkini.