INTERNASIONAL

Inggris Hentikan Pembicaraan Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Israel

Pemerintah Inggris secara resmi menangguhkan pembicaraan perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Israel. Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional terhadap eskalasi konflik di Gaza yang menelan banyak korban sipil.

Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Perdagangan Internasional Inggris, langkah ini merupakan “penangguhan sementara” sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap hubungan bilateral, terutama menyangkut kepatuhan terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia.

“Inggris sangat prihatin dengan situasi kemanusiaan di Gaza dan percaya bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk melanjutkan pembicaraan mengenai kerja sama dagang jangka panjang,” kata seorang juru bicara pemerintah Inggris.

Tekanan Publik dan Internasional

Langkah ini mendapat dukungan luas dari berbagai kelompok masyarakat sipil, organisasi hak asasi manusia, dan sebagian anggota parlemen Inggris. Mereka telah lama menyerukan agar pemerintah menghentikan kerja sama ekonomi dan militer dengan Israel sampai ada akuntabilitas terhadap pelanggaran HAM yang terjadi di wilayah pendudukan Palestina.

Sementara itu, Israel menyatakan kekecewaannya atas keputusan Inggris dan menganggapnya sebagai bentuk tekanan politik yang tidak konstruktif.

Dampak terhadap Hubungan Ekonomi

Perundingan perjanjian perdagangan bebas antara Inggris dan Israel dimulai setelah Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit). Kedua negara sebelumnya memiliki hubungan dagang yang erat, dengan nilai perdagangan mencapai miliaran poundsterling per tahun, terutama dalam sektor teknologi, pertahanan, dan layanan finansial.

Namun, dengan penangguhan ini, masa depan hubungan dagang kedua negara menjadi tidak pasti.

Respons Dunia Internasional

Inggris menjadi salah satu negara besar pertama yang secara terbuka mengambil langkah nyata dalam bentuk tekanan diplomatik terhadap Israel sejak meningkatnya serangan ke Gaza pada 2024–2025. Sejumlah negara Eropa lainnya, seperti Irlandia dan Spanyol, juga tengah mempertimbangkan langkah serupa.


Meja Redaksi Seanteronews

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.