Presiden AS Donald Trump pada 27 Mei 2025, memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa ia sedang “bermain api” sehubungan dengan serangan udara besar-besaran Rusia ke Ukraina dan kebuntuan dalam upaya gencatan senjata. Pernyataan ini disampaikan melalui platform Truth Social, di mana Trump menulis:“Apa yang tidak disadari Vladimir Putin adalah bahwa jika bukan karena saya, banyak hal yang sangat buruk sudah terjadi di Rusia, dan saya maksudkan SANGAT BURUK. Dia sedang bermain api!”
Komentar ini mencerminkan perubahan tajam dalam sikap Trump terhadap Putin. Sebelumnya, Trump dikenal memiliki hubungan yang lebih akomodatif dengan pemimpin Rusia tersebut. Namun, setelah serangan drone dan rudal Rusia yang menewaskan setidaknya 12 orang di Kyiv dan lebih dari 30 kota lainnya, Trump menyebut Putin “benar-benar GILA” dan mengisyaratkan kemungkinan sanksi baru terhadap Rusia.
Menanggapi pernyataan Trump, Dmitry Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia dan mantan Presiden Rusia, menulis di platform X“Mengenai kata-kata Trump tentang Putin ‘bermain api’ dan ‘hal-hal yang sangat buruk’ yang terjadi di Rusia. Saya hanya tahu satu hal yang SANGAT BURUK — Perang Dunia III. Saya harap Trump mengerti ini!”
Sementara itu, Trump belum secara resmi memberlakukan sanksi baru, meskipun laporan menunjukkan bahwa pemerintahannya sedang mempertimbangkan langkah-langkah ekonomi tambahan terhadap sektor energi dan perbankan Rusia. Namun, terdapat perdebatan internal mengenai efektivitas sanksi tersebut dalam mendorong Rusia untuk terlibat dalam pembicaraan damai.
Meskipun upaya diplomatik sebelumnya, termasuk pembicaraan di Turki dan usulan pertemuan di Vatikan, belum membuahkan hasil, lokasi seperti Jenewa sedang dipertimbangkan untuk negosiasi lebih lanjut antara Rusia dan Ukraina.
Pernyataan terbaru Trump menandai eskalasi retorika antara AS dan Rusia, menyoroti ketegangan yang meningkat seiring dengan berlanjutnya konflik di Ukraina.