INTERNASIONAL

Israel Hujani Warga Gaza Saat Mereka Mencoba Ambil Bantuan AS

Organisasi medis internasional Médecins Sans Frontières (MSF) atau Doctors Without Borders, mengecam sistem distribusi bantuan milik lembaga baru bentukan Amerika Serikat, Gaza Humanitarian Foundation (GHF), setelah terjadi kekacauan mematikan di Rafah, Jalur Gaza, pada Sabtu (1/6/2025). Menurut MSF, sejumlah pasien yang mereka tangani di lokasi melaporkan telah ditembaki dari segala arah oleh pasukan Israel saat mencoba mengakses bantuan. Menurut Badan Pertahanan Sipil Gaza Insiden tragis ini menewaskan sedikitnya 31 warga Palestina. Beberapa saksi mata mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa militer Israel membuka tembakan ke arah kerumunan yang tengah mengantre bantuan.

Namun, GHF dan otoritas militer Israel membantah kejadian tersebut. Mereka menyebut laporan-laporan itu sebagai rekayasa Hamas. Meski demikian, tim medis MSF dan tenaga kesehatan lainnya menyatakan bahwa mereka menangani banyak korban luka tembak di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis — hanya beberapa kilometer dari lokasi kejadian.

“Para pasien mengatakan kepada kami bahwa mereka ditembaki dari segala arah — dari drone, helikopter, kapal, tank, hingga tentara Israel di darat,” kata MSF dalam pernyataan resminya.

Distribusi Bantuan yang Gagal Total

Koordinator Darurat MSF, Claire Manera, menyebut sistem distribusi bantuan GHF sebagai tidak manusiawi, berbahaya, dan sangat tidak efektif. Ia menegaskan, kekacauan ini tidak perlu terjadi jika distribusi dilakukan oleh lembaga kemanusiaan berpengalaman.

“Bantuan kemanusiaan seharusnya disalurkan oleh organisasi yang benar-benar paham cara kerja di lapangan — bukan oleh proyek-proyek ad-hoc yang justru membahayakan nyawa warga sipil,” tegasnya.

Dalam pernyataan tersebut, Nour Alsaqa, petugas komunikasi MSF, menggambarkan lorong-lorong rumah sakit yang dipenuhi pasien, kebanyakan laki-laki muda, dengan luka tembak di tangan dan kaki.

Seorang korban selamat bernama Mansour Sami Abdi mengungkap kekacauan saat warga berebut lima palet bantuan makanan. Ia mengaku diarahkan untuk mengambil bantuan, namun tiba-tiba terdengar tembakan dari berbagai arah. “Mereka bilang ambil makanan — lalu mereka menembak kami dari segala arah,” ujarnya pilu. “Ini bukan bantuan. Ini kebohongan.”

Meja Redaksi Seanteronews

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.