Seanteronews – Rusia secara resmi mengonfirmasi partisipasinya dalam putaran kedua perundingan damai dengan Ukraina yang akan digelar di Istana Ciragan, Istanbul, pada hari Senin. Pertemuan diplomatik ini dijadwalkan dimulai pada pukul 13:00 waktu Moskow. Kehadiran Rusia di forum penting ini menandakan kelanjutan upaya diplomasi untuk mengakhiri konflik bersenjata antara kedua negara yang telah berlangsung lebih dari satu tahun.
Delegasi Rusia dalam perundingan damai ini dipimpin langsung oleh ajudan Presiden Vladimir Putin, Vladimir Medinsky. Medinsky dan timnya tiba di Istanbul pada Minggu malam. Dalam keterangannya kepada RIA Novosti, Medinsky menyatakan dirinya dalam suasana hati yang positif dan siap menyampaikan tanggapan resmi Rusia terhadap proposal damai yang diajukan oleh pihak Ukraina.
Dari sisi Ukraina, Menteri Pertahanan Rustem Umerov kembali memimpin delegasi yang kali ini diperbesar jumlahnya menjadi 14 anggota, dari sebelumnya 12. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari penguatan posisi negosiasi Ukraina dalam perundingan bilateral tersebut. Ukraina juga telah menyerahkan rancangan memorandum perdamaian dalam dua bahasa, yakni Ukraina dan Inggris, sebagai dasar diskusi resmi.
Menanggapi dokumen tersebut, Vladimir Medinsky menyatakan bahwa tidak ada kendala dalam proses penelaahan, berkat keberagaman kemampuan bahasa yang dimiliki oleh timnya. Ia bahkan menyebutkan bahwa dua anggota delegasi Rusia fasih berbahasa Jepang, menunjukkan kesiapan penuh dalam menghadapi berbagai kemungkinan komunikasi lintas bahasa selama perundingan berlangsung.
Perundingan damai Rusia-Ukraina di Istanbul ini menjadi sorotan dunia internasional, mengingat pentingnya hasil dari dialog langsung antara kedua pihak. Harapan besar ditumpukan pada forum ini sebagai langkah konkret menuju penghentian perang dan penciptaan stabilitas kawasan. Dengan kehadiran penuh kedua delegasi, dunia menantikan apakah diplomasi dapat kembali menjadi jalan utama dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan ini.
