Sanaa – Pasukan Bersenjata Yaman mengumumkan pada Sabtu (6/7) pelaksanaan operasi militer dengan rudal balistik hipersonik yang menargetkan situs militer Israel di selatan wilayah Yafa yang diduduki. Operasi ini dilakukan sebagai “dukungan atas penderitaan rakyat Palestina dan para pejuangnya”, sekaligus sebagai balasan atas “kejahatan genosida yang dilancarkan musuh Israel dengan dukungan AS di Gaza”.
Dalam rinciannya, Juru Bicara Pasukan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Sare’e, menjelaskan bahwa rudal yang digunakan dalam operasi ini adalah jenis “Palestine-2”, dan menegaskan bahwa rudal “telah berhasil mencapai target, sementara sistem pertahanan musuh gagal mencegatnya”.
Pasukan Bersenjata Yaman memperingatkan bahwa “seluruh umat akan menanggung konsekuensi dari sikap diam, pengkhianatan, dan ketundukan terhadap apa yang terjadi di Gaza”, seraya menekankan bahwa “dampak agresi ini cepat atau lambat akan meluas ke negara-negara lain”.
Mereka menegaskan bahwa “tindakan hari ini untuk mendukung Gaza yang membela semua orang, lebih baik daripada menunggu bahaya sampai menyebar ke seluruh ibu kota”.
Pernyataan itu juga menekankan komitmen Yaman untuk terus mendukung rakyat Palestina yang tertindas hingga agresi di Gaza dihentikan dan blokade dicabut.
Tanggapan Israel: Alarm Bahaya di Yerusalem, Tel Aviv, dan Laut Mati
Di pagi hari yang sama, radio militer Israel melaporkan bahwa alarm sirene bahaya berbunyi di wilayah Yerusalem, Tel Aviv, dan Laut Mati, menyusul peluncuran rudal balistik dari Yaman—yang merupakan serangan ketiga dalam 24 jam terakhir.
Operasi Sebelumnya: Serangan ke Haifa
Pada Jumat (5/7), Pasukan Bersenjata Yaman dalam pernyataan resminya mengumumkan operasi militer baru yang menargetkan situs vital Israel di wilayah Haifa yang diduduki, menggunakan rudal balistik hipersonik—serangan kedua dalam hitungan jam.
Juru Bicara Pasukan Bersenjata Yaman menyatakan bahwa rudal tersebut mengenai target dengan presisi tinggi dan memaksa jutaan pemukim Israel lari ke tempat perlindungan.
Operasi ini terjadi beberapa jam setelah Yaman mengumumkan penyerangan terhadap pangkalan udara Ramat David milik Israel di timur Haifa dengan rudal jenis “Palestine-2”, dalam eskalasi militer yang mencolok sebagai bagian dari dukungan kepada perlawanan di Gaza.