Tripoli – Pihak berwenang terkait dengan Dewan Presiden Pemerintah Persatuan Nasional Libya (GNU) mengumumkan keadaan darurat di Tripoli Senin malam, menyusul bentrokan sengit yang pecah di ibukota setelah pembunuhan seorang perwira keamanan senior.
Petugas, Abdul Ghani Al-Kalaki, yang diyakini berafiliasi dengan pasukan keamanan GNU, tewas dalam keadaan yang tidak jelas. Kematiannya memicu kekerasan yang meluas di beberapa distrik Tripoli, dengan penduduk melaporkan tembakan dan ledakan yang berkelanjutan ketika faksi-faksi bersenjata yang bersaing saling menembak sepanjang malam.
Bentrokan meletus setelah pembunuhan Abdul Ghani Al-Kalaki
Pembunuhan Al-Kalaki dengan cepat meningkat menjadi konfrontasi yang lebih luas, yang mencerminkan lanskap keamanan yang rapuh di ibukota Libya. Meskipun rincian seputar kematiannya tetap langka, insiden itu telah menggarisbawahi volatilitas dalam pasukan yang berpihak pada GNU dan saingan mereka, terutama di daerah perkotaan seperti Tripoli, di mana milisi memegang kekuasaan yang signifikan.
Bandara Internasional Mitiga Hentikan Semua Penerbangan
Sehubungan dengan kekerasan tersebut, Bandara Internasional Mitiga – bandara utama Tripoli – mengumumkan penangguhan penuh lalu lintas udara. Penerbangan yang masuk dialihkan ke Bandara Misrata, yang terletak di sebelah timur ibukota. Media lokal mengutip penumpang dalam penerbangan dari Tunisia yang mengkonfirmasi bahwa pesawat mereka telah dialihkan karena kondisi keamanan yang memburuk.